Jumat, 31 Juli 2015

Rangkuman Sederhana Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

Dengan ilmu saya yang terbatas, mencoba menulis ini sebagai rangkuman dasar sederhana mengenai perbedaan dari asuransi konvensional dan asuransi syariah.
Harap menggunakan gelas kosong dalam menelaah, dan cukup cermati dengan teliti bagannya, untuk melihat prinsip dasar dari awal hingga akhir perjalanan sebuah resiko.
Sebagian literatur tidak membuat mudah untuk dicerna, semoga re-post ini membantu dalam menjembatani dan melihat topik yang sedang hangat (BPJS) dengan kacamata lebih netral dan terbuka.
Sebagai pelaku bisnis asuransi, kita harus lebih mawas dan hati-hati dalam menyikapi trend / trending topic, malah lebih baik kita jadikan momentum untuk edukasi.
Karena asuransi syariah didasarkan kepada hukum Islam, maka untuk yang menganut religi berbeda, bisa mencoba untuk memahami elemen prinsip utama ini.
Yang memiliki banyak pertanyaan, silakan gunakan thread yang sama di grup agen asuransi syariah. Ada ahli asuransi syariah Ustad Abu Fauzana di sana.
Maaf atas ketidaksempurnaan penyampaian, kalau ada yang salah itu salahnya saya.
APA SIH BEDANYA ASURANSI KONVENSIONAL DAN ASURANSI SYARIAH?
Untuk rekan-rekan yang tertarik belajar asuransi syariah, saya ilustrasikan perbedaan antara asuransi konvensional dan asuransi syariah, dari kacamata asuransi kerugian, sebagai satu langkah awal mengenal asuransi syariah.
Silakan dicermati perbedaan karena memahaminya sangat penting, hingga kita bisa paham apa sebetulnya asuransi syariah.
Selama ini menyimak dari kebanyakan opini, yang selalu ditekankan adalah perbedaan arah investasi keduanya, padahal jauh lebih luas dan dalam daripada itu.
Perbedaan mendasar ada pada NIAT peserta. Juga bagaimana prinsip dasarnya, konsep bekerjanya dan cara bekerjanya serta penamaan elemen-elemen didalamnya sangat berbeda. Saya tidak akan menggali lebih jauh mengenai konteks syariah (dasar hukum agama dll), dan mencoba untuk memulai bahasan dari perbedaan dasar.
Beberapa perbedaan mendasar yang saya coba rangkum dengan Bahasa umum :
Dari sisi Resiko :
Asuransi konvensional --- Transfer Resiko. Tertanggung dengan membayar premi menyerahkan resikonya untuk ditanggung oleh perusahaan asuransi. Tertanggung membantu dirinya sendiri.
Asuransi syariah --- Peserta Bersama-sama menanggung resiko / saling menolong menanggung resiko dengan masing-masing beriuran. Resiko ditanggung oleh peserta bersama-sama (prinsip saling membantu / saling menanggung), dan perusahaan asuransi bertindak selalu pengelola iuran tersebut. Peserta membantu orang lain.
Berbeda ya.
Dari sisi Premi :
Asuransi Konvensional --- Premi untuk membeli proteksi atas resiko Tertanggung sendiri . Penanggung yang akan membayar klaim.
Asuransi syariah --- peserta berkontribusi dalam bentuk iuran ke dalam ‘kumpulan uang kontribusi peserta’ yang akan digunakan untuk membayar klaim apabila ada peserta lain yang mengalami kerugian.
Dari sisi Kontrak :
Kontrak asuransi konvensional --- Tertanggung membeli jaminan resiko dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi yang akan menanggung resiko tersebut.
Asuransi syariah --- usaha saling tolong menolong di antara peserta, dengan perusahaan asuransi hanya sebagai pengelola dari dana yang terkumpul dari semua peserta (hampir sama konsepnya dengan amil Zakat). Jadi tidak heran ada profit sharing yang biasa kita dengar ya? Karena kontribusi milik peserta, jadi peserta pula akan mendapat bagian dari keuntungan (tentu saja apabila ada).
Beda sekali ya?
Itu baru sedikit dari elemen perbedaan antara keduanya.
Yang paling utama adalah perbedaan Niat, karena ada perbedaan tujuan peserta saat memutuskan bergabung di asuransi syariah (bukan membeli polis seperti di asuransi konvensional).
Jadi, saat melihat bagan ilustrasi, mohon disimak penamaan dan alur tata-cara, karena kalau ada yang terlewat, akan merubah pemahaman.
Apabila ada yang salah, mohon maaf itu kekhilafan dan ketidaktahuan saya dengan ilmu yang masih sangat terbatas.
(Dari Berbagai Sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar